Kisah Perjalanan Hidup Steve Jobs
Kita
sebagai manusia yang percaya adanya Tuhan pasti tahu bahwa kematian
adalah bagian dari perjalanan hidup seseorang. Kematian hanyalah soal
waktu yang tidak ada satupun manusia yang bisa memprediksinya. Ini
adalah rahasia Tuhan yang tidak dapat dikompromikan kapan kita akan
mati. Tidak terkecuali seorang Presiden, Menteri, Anggota DPR, Walikota,
Kepala Desa hingga tidak terkecuali juga seorang Steve Jobs. Steve Jobs
adalah mantan CEO Apple,
sebuah perusahaan kelas dunia yang terkenal dengan produk-produk penuh
inovasi dan imajinasi. Semua itu adalah karya seorang Jobs yang dengan
dinginnya mampu membangkitkan Apple dari keterpurukan perusahaan dimasa
lampau.
Steve Jobs baru
saja meninggalkan kita semua tanggal 5 Oktober 2011 pada usia 56 tahun.
Semasa hidupnya Jobs merupakan manusia yang paling visioner dengan
pemikiran yang sangat disegani oleh para kompetitor Apple. Sebut saja
komputer Macintosh yang melegenda dan iPod yang fenomenal hingga
produk-produk Apple lain seperti iPhone dan terakhir semasa hidupnya
adalah iPad.
Berikut ini adalah foto-foto Steve Jobs selama masa hidupnya hingga akhir masa hidupnya yang Saya ambilkan dari berbagai sumber.
1955 – Steve Jobs Dilahirkan
Jobs
dilahirkan oleh seorang ibu yang menikah saat masih sangat muda dan
berstatus sebagai mahasiswi. Karena merasa masih muda Ibu Jobs
memutuskan agar Steve diadopsi oleh orang lain. Ayah kandung Jobs
bernama Abdulfattah John Jandali, seorang imigran dari Siria yang
bekerja sebagai wakil presiden sebuah Casino di Nevada. Jobs di adopsi
oleh Paul Jobs dan Clara yang menjadi orang tuanya dan mulai saat itulah
Jobs tidak pernah bertemu orang tua kandungnya. Dalam beberapa kali
wawancara dengan media, Jobs tidak pernah mau membicarakan hal tersebut.
Paul
Jobs adalah seorang profesor ilmu politik yang telah berusia 80 tahun
dan hingga saat ini masih bekerja dan menolak untuk pensiun. Paul Jobs
adalah seorang “workaholic” sama dengan anaknya yang sangat kuat bekerja keras.
1972 – Drop-out Dari Sekolah
Steve
Jobs muda lulus dari sekolah tinggi dan langsung mendaftar kursus di
Reed College di Portland, Oregon. Selama kursus tersebut Jobs tidak
mengetahui apa yang harus Ia lakukan dan Ia juga telah menghabiskan uang
orang tuanya untuk membiayainya. Hingga akhirnya Jobs memutuskan untuk
tidak menyelesaikan pendidikan kursus tersebut dan hanya sempat
mengikuti pendidikan selama 1 semester saja.
Kesulitan keuangan tidak menghentikan niatnya untuk belajar dan bergabung kembali dengan Reed College untuk belajar Auditing. Dia bekerja keras membiayai hidupnya dengan cara mengumpulkan botol Coke dan
menjualnya untuk memenuhi makan dan minumnya sehari-hari. Jobs juga
merupakan salah satu orang yang selalu datang ke sebuah rumah ibadah
setempat untuk mendapatkan makan gratis setiap minggunya.
1972 – Pekerjaan Pertama Jobs
Jobs mendapatkan pekerjaan pertamanya dibidang komputer bersama perusahaan Hewlett-Packard dengan status sebagai pekerja musim panas. Dari sana dia di rekrut menjadi teknisi untuk perusahaan Atari yang
merupakan perusahaan pembuat console game paling terkenal saat itu.
Mereka memberikan pekerjaan kepada Jobs untuk merakit papan sirkuit (circuit board) untuk mesin permainan.
Dia bekerja sama dengan Steve Wozniak (Co-Founder Apple) dan membuat chip untuk game kemudian dijual kembali ke Atari senilai $750.
1974 – Jobs Menjadi Seorang Budha
Hari-harinya
di Reed College sangat mempengaruhi hidupnya hingga pada suatu ketika
dia ingin menjadi seorang Budha dan pergi ke Neem Karoli Baba, di India
dengan seorang beranama Dan Kottke, seorang teknisi komputer yang belakangan juga bekerja untuk Apple.
Mereka
berdua ingin mencari pengalaman spiritual dan pada akhirnya benar-benar
menjadi seorang penganut Budha dan kepala dicukur dan mengenakan
pakaian tradisional India.
1976 – Komputer Apple Lahir
Banyak
orang percaya bahwa Jobs sangat terinspirasi oleh Atari saat dia
bekerja disana saat melahirkan ide komputer pertamanya. Di tahun 1976
ini bersama rekan kerjanya di HP yaitu Steve Wozniak mendirikan
perusahaan bernama Apple dan merekalah orang pertama dan kedua sebagai
karyawannya.
Perusahaan Apple kemudian didanai oleh seorang investor malaikat pembawa kebetuntungan bernama Armas Clifford Markkula yang memberikan uang sebesar $250.000 dollar.
1983 – Tahun Mengejutkan Bagi Apple
Apple mempekerjakan seorang bernama Mike Scott yang berasal dari National Semiconductor untuk melayani sebagai CEO. Jobs kemudian menggaet John Sculley yang
memiliki jabatan sebagai presiden dan wakil presiden perusahaan
Pepsi-Cola untuk menjadi CEO Apple. Hal ini menimbulkan pertanyaan yang
sangat menarik:
“Apakah Anda akan membuat air gula untuk selamanya? atau Anda akan bergabung dengan Saya untuk mengubah dunia”
Selama
tahun ini John Sculley berhasil meningkatkan penjualan sebesar 800 juta
dollar menjadi 8 milyar dollar. Pada tahun 1987 Sculley adalah seorang
eksekutiv dengan bayaran tertinggi di Sillicon Valley dengan bayaran 2,2
juta dollar pertahun.
1984 – Jobs Mengenalkan Macintosh
Legenda
inovasi Steve Jobs baru saja dimulai dengan memperkenalkan komputer
Macintosh ke seluruh dunia. Inovasi ini menjadikan Mac sebagai komputer
kecil komersial pertama yang sangat sukses dengan tampilan grafis (Graphical User Interface – GUI). Belakangan
Pengembangan Mac di ambil alih secara langsung
Perkembangan
Macintosh sangatlah baik pada masa-masa itu, namun sebuah bencana besar
selalu mengganggu hati Jobs sebagai pencetus ide komputer tersebut.
1985 – Jobs Dipecat dari Apple
Tahun
1985 merupakan tahun yang paling sulit bagi Jobs. Perebutan kekuasaan
pada Apple mewarnai perjalanan perusahaan yang berujung pada PHK
karyawan dan pada akhirnya berpengaruh pada unit penjualan.
Sculley
mencopot Jobs dari jabatan sebagai kepala divisi pengembangan Macintosh
bahkan Jobs dipecat dari Apple yang notabene merupakan perusahaan yang
telah didirikannya.
1985 – Jobs Mendirikan NeXT
Perjalanan inovasi Jobs tidak berhenti sampai disitu. Ia kemudian mendirikan perusahaan komputer lagi bernama NeXT dan
menghasilkan komputer yang sangat canggih namun sayang pasar tidak
menyukainya karena harga yang sangat mahal. Seperti saat Ia bekerja di
Apple maka Jobs selalu punya obsesi untuk pengembangan dengan tujuan
kesempurnaan estetika teknologi. Namun sayang komputer NeXT hanya mampu
terjual hingga 50.000 unit saja.
Karena
kendala produksi, pada akhirnya NeXT hanya memposisikan diri sebagai
pengembang perangkat lunak dengan merilis produk bernama NeXTSTEP/Intel.
1986 – Jobs Mendirikan Pixar
Steve Jobs membeli sebuah perusahaan bernama The Graphics Group dengan harga 10 juta dollar dan menjadi perusahaan bernama Pixar seperti
yang sering kita dengar hingga saat ini. Pada awalnya perusahaan ini
memproduksi perangkat keras grafis namun tidak berjalan dengan baik.
Pixar
kemudian dikontrak oleh Disney untuk mengerjakan proyek film-film
animasi komputer, salah satu sukses kerja sama ini adalah film Toy
Story, Cars, Finding Nemo, Bugs Life dan lainnya.
1996 – Jobs Bergabung Kembali dengan Apple
Apple
yang mengalami serangkaian kegagalan bisnis dan inovasi melakukan
pembelian NeXT dengan harapan bisa kembali membawa Jobs ke pangkuan
Apple. Saat bergabung kembali, Jobs memangku jabatan sebagai interim
chief executive dan langsung membuang semua proyek Apple yang tidak
berguna bagi perkembangan bisnis Apple termasuk karyawan yang tidak
produktif.
Ada
sebuah cerita yang menggambarkan ketakutan melanda banyak karyawan
Apple saat itu saat bertemu dengan Jobs di kantor Apple karena takut
akan dipecat dari pekerjaannya.
2004 – Jobs Di Diagnosa Menderita Kanker Pankreas
Ada
sebuah ungkapan bahwa seorang manusia yang jenius tidak pernah hidup
lama di dunia. Ungkapan ini tampaknya benar dan berlaku bagi Steve Jobs
yang ternyata oleh dokter terindikasi menderita kanker pada
pankreas-nya. Dokter menyarankan kepadanya untuk lebih menjaga kesehatan
dan memvonis hidupnya tidak lebih dari 3-6 bulan saja. Bagi Jobs hal
ini merupakan sebuah kemunduran bagi cita-citanya.
Jobs
mengumumkan penyakitnya pada karyawan Apple. Sekaligus saat itu dia
membuat pernyataan bahwa sangat jarang tumor yang menyebabkan kanker
tersebut menyebabkan kematian dan tidaklah ganas. Dia mengabaikan
pengobatan konvensional seperti kemoterapi dan melakukan diet untuk
melawan penyebaran penyakit.
2004 – Jobs Meninggalkan Apple untuk Pengobatan
Joba
akhirnya melakukan operasi medis untuk mengobati penyakitnya. Jobs juga
mengirimkan e-mail kepada karyawannya tentang perkembangan penyakitnya
dan rencana untuk melakukan penyembuhan pada bulan Agustus 2004 dan
berencana kembali bekerja pada bulan September. Tim Cook diangkat
sebagai pengganti Jobs untuk pekerjaan sehari-hari yang dilakukan oleh
Jobs, menangani divisi penjualan dan operasional untuk pertama kalinya.
2005 – Jobs Berpidato di Stanford
Jobs
mendapatkan kesempatan untuk berbicara pada sebuah acara wisuda lulusan
di kampus Universitas Stanford. Ada tiga hal utama yang disampaikan
Jobs saat memberikan wejangan kepada para mahasiswa yang baru saja
lulus. Hal pertama adalah cerita perjalanan hidupnya yang sulit, hal
kedua bagaimana dia dengan susah payah membangun Apple dan NeXT hingga
akhirnya dipecat dan yang ketiga adalah kehidupannya saat ini yang
sedang menderita penyakit mematikan.
Pidato berakhir dengan saran dari Jobs:
Waktu
Anda terbatas, jadi jangan sia-siakan hidup orang lain. Jangan
terperangkap dengan dogma – yaitu hidup dengan hasil pemikiran orang
lain. Jangan biarkan suara pendapat orang lain menenggelamkan suara
batin Anda sendiri. Dan yang palin\ penting, miliki keberanian untuk
mengikuti hati dan intuisi.
2007 – iPhone Dilahirkan
6
Bulan setelah berbicara pada sebuah wawancara di ESPN yang menyatakan
bahwa ponsel saat ini sangat menyebalkan, bahwa Jobs berencana akan
memasuki pasar telepon seluler dengan visi revolusioner-nya bernama
iPhone.
Kehadiran
iPhone ternyata bukan hanya mengubah cara orang menggunakan ponsel dan
sangat laku juga memaksa para vendor ponsel raksasa lainnya untuk
melakukan perlawanan terhadap kuatnya pengaruh iPhone dipasaran ponsel
dunia.
2009 : Jobs Menjalani Transpalansi Hati
Pada
14 Januari 2009, dalam memo internal yang dirilis Apple, Jobs menulis
bahwa di minggu sebelumnya ia telah “belajar banyak dari kondisi
kesehatannya yang memburuk dan isu yang lebih kompleks dari yang pernah
Saya pikir pada awalnya” dan mengumumkan cuti besar selama enam bulan
sampai akhir Juni 2009 untuk memungkinkan dia untuk lebih fokus pada
kesehatannya. Tim Cook, yang sebelumnya bertindak sebagai CEO pada tahun
2004 saat Jobs juga pernah absen bertindak sebagai CEO Apple, dengan
catatan Jobs masih terlibat dengan “keputusan strategis yang utama.”
Pada
April 2009, Jobs menjalani transplantasi hati di Methodist University
Hospital Transplantasi Institute di Memphis, Tennessee. Prognosis Jobs
hasilnya sangat baik. Dia menggunakan hati seorang pemuda yang berumur
sekitar 20 tahun.
2010 – Jobs Mengenalkan iPad
Menyusul
keberhasilan luar biasa dari iPhone, Jobs mengambil langkah berisiko
berikutnya untuk memperkenalkan sesuatu yang lainnya, dan mungkin produk
paling revolusioner ke seluruh dunia yaitu iPad. Sekali lagi Steve Jobs
mengejutkan dunia dengan perangkat yang bahkan tidak dapat
dikategorikan menjadi baik komputer atau kategori smartphone, tapi
keberhasilan yang mengejutkan telah sekali lagi membuktikan kekuatan
visioner seorang Jobs.
2011 – Presentasi Terakhir Jobs
Ini
mungkin presentasi terakhir dari Steve Jobs. Ia mengumumkan perangkat
lunak IOS 5, generasi terbaru dari sistem operasi mobile Apple. Dia
mendelegasikan sebagian besar presentasinya pada karyawan apple yang
berbeda, hal ini cukup banyak mengisyaratkan tentang kesehatannya yang
jauh memburuk.
2011 – Tim Cook, Si Penerus Jobs
Sel-sel tubuh banyak yang rusak dan tubuhpun semakin lemah. Mengetahui bahwa ia tidak bisa lagi berfungsi sebagai CEO Apple, Steve Jobs mengumumkan pengunduran dirinya, berikut kutipannya, “aku tidak bisa lagi memenuhi kewajiban dan harapan sebagai CEO Apple”.
Tim
Cook secara langsung ditunjuk sebagai penggantinya, dan sekaligus
berterima kasih kepada seluruh karyawan Apple telah bekerja keras
dengannya selama ini.
5 Oktober 2011 – Waktunya Telah Tiba
Kita
tahu ajal pasti datang, tetapi kita semua tidak mengharapkan itu datang
begitu cepat dan begitu tiba-tiba. Saat ini Apple memasang foto Steve
Jobs di website-nya
(gambar paling atas tulisan ini), mengumumkan bahwa Steve Jobs, mantan
CEO perusahaan, telah meninggal dunia. Ini menandai akhir perjalanan
seorang visioner legendaris. Keluarganya, dalam sebuah pernyataan, kata
Jobs “meninggal dengan tenang saat dikelilingi oleh keluarganya.”
Selamat jalan Mr. Jobs.
Kisah Perjalanan Mark Zuckerberg
Sejak muda sudah keranjingan komputer. Kini jadi anak muda terkaya. Inilah kisah perjalanan hidupnya menuju sukses.Ketika di Harvard sempat jadi pemberontak dengan membuka website data mahasiswa, ia pun diperkarakan. Lalu Facebook yang dibuatnya menggoncangkan dunia dan membawanya menjadi anak muda terkaya di dunia.
Namanya Mark Elliot Zuckerberg, dilahirkan di Dobb Ferry, West chester County, New York, 14 Mei 1984. Sekolah menengah di Ardsley High School, Ardsley, New York (1998-2000) dan Phillips Exeter Academy, Exeter, New Hamshire (2000-2002). Pendidikan universitas di bidang psikologi, Harvard University (drop-out). Perusahaan yang dimiliki, Facebook Inc. Kekayaan US$ 1,5 miliar (sekitar Rp 13,5 triliun), ranking ke-785 orang terkaya dunia versi Majalah Forbes 2008.
Adakah yang tidak mengejutkan dari data tersebut? Zuckerberg baru akan genap berusia 24 tahun pada Mei ini. Ia tak menyelesaikan kuliah di Harvard University tetapi berhasil membangun Facebook yang membuatnya mengumpulkan kekayaan sampai Rp 13,5 triliun. Siapapun akan menyebutnya luar biasa. “Dia adalah billionaire termuda di dunia saat ini, dan kami yakin ia adalah billionaire ter muda sepanjang sejarah yang mengumpulkan sendiri kekayaannya,” ujar Matthew Miller, associate editor Majalah Forbes.
Sebelum ini Forbes pernah memasukkan anak belia di deretan orang terkaya dunia namun mereka mendapatkannya dari warisan orangtuanya yang meninggal. Sedangkan Zuckerberg mendapatkannya dari hasil kerjanya. Lalu majalah ini menobatkan Zuckerberg sebagai “The Youngest `Self-made’ Billionaire on the Planet” tahun ini.
Awalnya Direktori Mahasiswa Zuckerberg lahir di kawasan bernama Dobbs Ferry, Westchester County, kota New York. Ia adalah anak kedua dari empat bersaudara dari orang tua pasangan dokter gigi – psikiater. Sejak kecil Zuckerberg suka mengu tak-atik komputer, mencoba berbagai program komputer dan belajar membuatnya. Ayahnya sendiri membelikannya komputer sejak ia beru sia delapan tahun. Saat di sekolah menengah Phillips Exeter Academy, ia dan rekannya, D’Angelo, membuat plug-in untuk MP3 player Winamp. Plug-in adalah program komputer yang bisa berinteraksi dengan aplikasi host seperti web browser atau email untuk keperluan tertentu.
Zuckerberg dan D’Angelo membuat plug-in untuk menghimpun kesukaan orang terhadap aneka jenis lagu dan kemudian membuat play list-nya sesuai selera mereka. Mereka mengirimkan program itu ke berbagai perusahaan termasuk ke AOL (American Online) dan Microsoft. Pada tahun terakhimya di Phillips ia direkrut oleh Microsoft dan AOL untuk suatu proyek.
Saat melanjutkan sekolah ke perguruan ting gi keduanya harus berpisah. D’Angelo masuk Caltech sedangkan Zuckerberg masuk Harvard. Di Harvard inilah Zuckerberg menemukan ide membuat buku direktori mahasiswa online karena universitasnya tak membagikan face book (buku mahasiswa yang memuat foto dan identitas mahasiswa di universitas itu) pada mahasiswa baru sebagai ajang pertemanan di antara mereka. Namun setiap kali ia menawarkan diri membuat direktori itu, Harvard menolaknya. “Mereka mengatakan punya alasan untuk tidak mengumpulkan informasi (mahasiswa) ini,” ujar Zuckerberg kemudian.
Meski ditolak ia selalu mencari cara untuk mewujudkannya. “Saya ingin menunjukkan kalau hal itu bisa dilakukan,” lanjutnya soal kengototannya membuat direktori itu.
Proyek pertamanya adalah CourseMatch (www.coursematch.com) yang memungkinkan teman-teman sekelasnya berkomunikasi satu sama lain di website tersebut. Suatu malam di tahun kedua ia kuliah di Harvard, Zuckerberg menyabot data mahasiswa Harvard dan memasukkannya ke dalam website yang ia buat bernama Facemash. Sejumlah foto rekan mahasiswanya terpampang di situ. Tak lupa ia membubuhkan kalimat yang meminta pengun jungnya menentukan mana dari foto-foto ini yang paling “hot”. Pancingannya mengena. Dalam tempo empat jam sejak ia meluncurkan webiste itu tercatat 450 orang mengunjungi Facemash dan sebanyak 22.000 foto mereka buka. Pihak Harvard mengetahuinya dan sambungan internet pun diputus. Zuckerberg diperkarakan karena dianggap mencuri data. Anak muda berambut keriting ini pun meminta maaf kepada rekan-rekan yang fotonya masuk di Facemash. Tetapi ia tak menyesali tinda kannya. “Saya kira informasi seperti itu harus tersedia (online),” ujamya.
Alih-alih kapok ia malah membuat website baru dengan nama Facebook (www.thefacebook.com). Website ini ia luncurkan pada Februari 2004. Facebook merupakan penyempurnaan dari Facemash. Sasarannya tetap sebagai tempat pertemuan sesama mahasiswa Harvard. Dalam penjelasan di website-nya sekarang disebutkan bahwa Facebook adalah suatu alat sosial untuk membantu orang berko munikasi lebih efisien dengan rekan, keluarga, atau rekan kerjanya. Facebook menawarkan navigasi yang mudah bagi para penggunanya. Setiap pemilik account punya ruang untuk memajang fotonya, teman-temannya, network, dan melakukan hal lainnya seperti bisa berkirim pesan dan lain sebagainya.
Banyaknya aplikasi yang bisa digunakan oleh anggotanya membuat Facebook digan drungi banyak orang. Konon hingga saat ini sudah lebih dari 20.000 aplikasi dimasukkan ke dalam Facebook yang bisa digunakan para anggotanya. Setidaknya 140 aplikasi baru ditambahkan ke Facebook setiap harinya dan 95% pemilik account Facebook telah menggu nakan minimal satu aplikasi.
Penyertaan banyak aplikasi ini membuat Facebook berbeda dengan website jejaring sosial terdahulu seperti MySpace. Lalu orang berbondong-bondong mengunjungi website nya dan mendaftar jadi anggotanya. Dalam waktu dua minggu setelah diluncurkan, separuh mahasiswa Harvard sudah memiliki account di Facebook. Ternyata tak hanya mahasiswa Harvard yang tertarik, beberapa kampus di sekitar Harvard pun meminta dimasukkan dalam jejaring Facebook. Ini membuat Zuckerberg kewalahan. Ia lalu meminta bantuan dua temannya untuk ikut mengem bangkan Facebook.
Dalam tempo empat bulan Facebook sudah bisa menjaring 30 kampus. Hingga akhir 2004 jumlah pengguna Facebook sudah mencapai satu juta.
Pengguna Facebook terus meningkat. Malah ada sejumlah orang yang tak lagi jadi mahasiswa atau yang masih di sekolah ingin bergabung. Tingginya desakan ini membuat Zuckerberg dan kawan-kawan memutuskan Facebook membuka jaringan untuk para siswa sekolah menengah (di sini SMU) pada Sep tember 2005. Tak lama kemudian mereka juga membuka jejaring para pekerja kantoran. Kesibukan yang luar biasa ini membuat Zuckerberg harus memutuskan keluar dari Harvard. “Apa yang saya inginkan sudah ada di tangan. Saya tidak ingin punya ijazah kemudian bekerja. Menurut saya, pekerjaan hanyalah untuk orang-orang yang lemah,” ujarnya pada Majalah Current.
Zuckerberg dan kawan-kawan kemudian mengembangkan Facebook lebih jauh lagi. Pada September 2006 Facebook membuka pendaftaran untuk jejaring umum dengan syarat memiliki email. Sejak itulah jumlah anggota Facebook melesat.
Saat ini jumlah anggota aktifnya mencapai 70 juta di seluruh dunia. Jejaring yang dihimpunnya mencapai enam juta jaringan (ke lompok pertemanan) meliputi 55.000 jaringan berdasarkan demografi, pekerjaan, sekolah, kolegial, dan sebagainya. Setiap harinya ada 14 juta foto di-upload (dimasukkan ke Facebook). Dan dalam hal jumlah trafik pengakses Facebook menjadi website teraktif ke-6 di dunia dan menjadi website jejaring sosial kedua terbesar versi camScore.
Jual Saham Jadi Kaya, Jumlah anggota Facebook yang jutaan or ang itu menjadi tambang emas yang meng giurkan. Zuckerberg dan kawan-kawan pun menangkap peluang bisnis yang besar. Karena itu ketika jumlah user-nya melebihi satu juta mereka menggandeng Accel Part ners, perusahaan modal ventura, untuk membiayai pengembangannya. Modal yang ditanamkan adalah US$ 12,7 juta. Ini adalah investasi kedua yang masuk ke Facebook setelah sebelumnya (Juni 2004) mendapatkan dan dari pendiri PayPal sebesar US$ 500.000. Pembenahan pertama dengan tambahan modal itu adalah dengan meng ganti domain-nya dari www. thefacebook. corn menjadi www.facebook.com pada Agustus 2005. Setelah itu jangkauan keanggotaannya diperluas menjadi internasional. Hingga Desember 2005 jumlah anggotanya sudah mencapai 5,5 juta.
Meski jumlah user-nya meningkat tajam pada tahun 2005 disebutkan Facebook menga lami kerugian sampai US$ 3,63 juta. Facebook kemudian mendapatkan dana sebesar US$ 25 juta dari Greylock Partners dan Meritech Capi tal Partners. Dana itu digunakan untuk meluncurkan versi mobile-nya.
Pada September 2007 Microsoft melakukan pendekatan dan menawarinya membeli 5% saham senilai sekitar US$ 300 juta hingga US$ 500 juta. Jika nilai itu disetujui maka nilai kapitalisasi Facebook sudah mencapai US$ 6 miliar hingga US$ 10 miliar atau sekitar Rp 54 triliun hingga Rp 90 triliun. Namun Microsoft akhirnya mengumumkan hanya membeli 1,6% saham Facebook dengan nilai US$ 240 juta pada Oktober 2007. Transaksi ini menunjukkan nilai kapitalisasi Facebook ternyata lebih tinggi yaitu sekitar US$ 15 miliar (sekitar US$ 135 triliun).
Setelah itu sejumlah tawaran mengepung Facebook. Li Ka-shing disebut-sebut ikut menginvestasinya sekitar US$ 60 juta pada November 2007. Lalu ada berita yang menyebutkan Viacom, Yahoo, Google, dan sebagainya pun ikut menawar untuk membeli Facebook. Sejauh ini Zackerberg me ngatakan Facebook tak akan dijual.
Melesatnya bisnis Facebook membuat Zackerberg menampuk kekayaan yang luar biasa. Majalah Forbes menyebutkan kekayaan Zackerberg sendiri mencapai US$ 1,5 miliar atau sekitar Rp 13,5 triliun. Jangankan untuk anak seusia Zackerberg, untuk orang dewasa pun harta sebanyak itu tentu jumlah yang luar biasa besar. Maka wajar jika majalah itu menobatkannya sebagai The Youngest `Self-made’ Billionaire on the Planet.
Prestasi yang diraih Zackerberg tak benar -benar mulus. Sejumlah perkara ia dapatkan sehubungan dengan Facebook. Termasuk dari rekannya di Harvard yang menyebutkan rancangan Facebook sebenarnya tiruan dari ConnectU. Namun Zackerberg tetap bergeming bahwa Facebook merupakan hasil karyanya. Meskipun ConnectU kalah dalam persidangan pertama, perusahaan ini mendaftarkan gugatan baru pada Maret 2008.
Kontroversi juga datang dari negara-negara seperti Myanmar, Bhutan, Syria, Arab Saudi, Iran dan sebagainya yang menyebutkan kalau Facebook mempromosikan serangan terhadap otoritas pemerintahannya sehingga akses terhadap Facebook di negara tersebut ditutup.
Di tengah sejumlah kontroversi itu, nama Facebook dan Mark Zackerberg tetap digan drungi banyak orang. Zackerberg sendiri di tengah kepopuleran namanya dan jumlah kekayaan yang dimilikinya, ia tetap sederhana. Ia masih tinggal di apartemen sewaan dan di kamarnya hanya tersedia sebuah meja dan kursi. Kasurnya diletakkan di lantai. Kala datang ke kantornya di Palo Alto, Zackerberg kerap berjalan kaki atau mengendarai sepeda. Tak tampak sebagai miliuner (dalam US$ dol lar, tentunya) atau triliuner (dalam rupiah).
Kisah Perjalanan Mark Zuckerberg
Sejak muda sudah keranjingan komputer. Kini jadi anak muda terkaya. Inilah kisah perjalanan hidupnya menuju sukses.Ketika di Harvard sempat jadi pemberontak dengan membuka website data mahasiswa, ia pun diperkarakan. Lalu Facebook yang dibuatnya menggoncangkan dunia dan membawanya menjadi anak muda terkaya di dunia.
Namanya Mark Elliot Zuckerberg, dilahirkan di Dobb Ferry, West chester County, New York, 14 Mei 1984. Sekolah menengah di Ardsley High School, Ardsley, New York (1998-2000) dan Phillips Exeter Academy, Exeter, New Hamshire (2000-2002). Pendidikan universitas di bidang psikologi, Harvard University (drop-out). Perusahaan yang dimiliki, Facebook Inc. Kekayaan US$ 1,5 miliar (sekitar Rp 13,5 triliun), ranking ke-785 orang terkaya dunia versi Majalah Forbes 2008.
Adakah yang tidak mengejutkan dari data tersebut? Zuckerberg baru akan genap berusia 24 tahun pada Mei ini. Ia tak menyelesaikan kuliah di Harvard University tetapi berhasil membangun Facebook yang membuatnya mengumpulkan kekayaan sampai Rp 13,5 triliun. Siapapun akan menyebutnya luar biasa. “Dia adalah billionaire termuda di dunia saat ini, dan kami yakin ia adalah billionaire ter muda sepanjang sejarah yang mengumpulkan sendiri kekayaannya,” ujar Matthew Miller, associate editor Majalah Forbes.
Sebelum ini Forbes pernah memasukkan anak belia di deretan orang terkaya dunia namun mereka mendapatkannya dari warisan orangtuanya yang meninggal. Sedangkan Zuckerberg mendapatkannya dari hasil kerjanya. Lalu majalah ini menobatkan Zuckerberg sebagai “The Youngest `Self-made’ Billionaire on the Planet” tahun ini.
Awalnya Direktori Mahasiswa Zuckerberg lahir di kawasan bernama Dobbs Ferry, Westchester County, kota New York. Ia adalah anak kedua dari empat bersaudara dari orang tua pasangan dokter gigi – psikiater. Sejak kecil Zuckerberg suka mengu tak-atik komputer, mencoba berbagai program komputer dan belajar membuatnya. Ayahnya sendiri membelikannya komputer sejak ia beru sia delapan tahun. Saat di sekolah menengah Phillips Exeter Academy, ia dan rekannya, D’Angelo, membuat plug-in untuk MP3 player Winamp. Plug-in adalah program komputer yang bisa berinteraksi dengan aplikasi host seperti web browser atau email untuk keperluan tertentu.
Zuckerberg dan D’Angelo membuat plug-in untuk menghimpun kesukaan orang terhadap aneka jenis lagu dan kemudian membuat play list-nya sesuai selera mereka. Mereka mengirimkan program itu ke berbagai perusahaan termasuk ke AOL (American Online) dan Microsoft. Pada tahun terakhimya di Phillips ia direkrut oleh Microsoft dan AOL untuk suatu proyek.
Saat melanjutkan sekolah ke perguruan ting gi keduanya harus berpisah. D’Angelo masuk Caltech sedangkan Zuckerberg masuk Harvard. Di Harvard inilah Zuckerberg menemukan ide membuat buku direktori mahasiswa online karena universitasnya tak membagikan face book (buku mahasiswa yang memuat foto dan identitas mahasiswa di universitas itu) pada mahasiswa baru sebagai ajang pertemanan di antara mereka. Namun setiap kali ia menawarkan diri membuat direktori itu, Harvard menolaknya. “Mereka mengatakan punya alasan untuk tidak mengumpulkan informasi (mahasiswa) ini,” ujar Zuckerberg kemudian.
Meski ditolak ia selalu mencari cara untuk mewujudkannya. “Saya ingin menunjukkan kalau hal itu bisa dilakukan,” lanjutnya soal kengototannya membuat direktori itu.
Proyek pertamanya adalah CourseMatch (www.coursematch.com) yang memungkinkan teman-teman sekelasnya berkomunikasi satu sama lain di website tersebut. Suatu malam di tahun kedua ia kuliah di Harvard, Zuckerberg menyabot data mahasiswa Harvard dan memasukkannya ke dalam website yang ia buat bernama Facemash. Sejumlah foto rekan mahasiswanya terpampang di situ. Tak lupa ia membubuhkan kalimat yang meminta pengun jungnya menentukan mana dari foto-foto ini yang paling “hot”. Pancingannya mengena. Dalam tempo empat jam sejak ia meluncurkan webiste itu tercatat 450 orang mengunjungi Facemash dan sebanyak 22.000 foto mereka buka. Pihak Harvard mengetahuinya dan sambungan internet pun diputus. Zuckerberg diperkarakan karena dianggap mencuri data. Anak muda berambut keriting ini pun meminta maaf kepada rekan-rekan yang fotonya masuk di Facemash. Tetapi ia tak menyesali tinda kannya. “Saya kira informasi seperti itu harus tersedia (online),” ujamya.
Alih-alih kapok ia malah membuat website baru dengan nama Facebook (www.thefacebook.com). Website ini ia luncurkan pada Februari 2004. Facebook merupakan penyempurnaan dari Facemash. Sasarannya tetap sebagai tempat pertemuan sesama mahasiswa Harvard. Dalam penjelasan di website-nya sekarang disebutkan bahwa Facebook adalah suatu alat sosial untuk membantu orang berko munikasi lebih efisien dengan rekan, keluarga, atau rekan kerjanya. Facebook menawarkan navigasi yang mudah bagi para penggunanya. Setiap pemilik account punya ruang untuk memajang fotonya, teman-temannya, network, dan melakukan hal lainnya seperti bisa berkirim pesan dan lain sebagainya.
Banyaknya aplikasi yang bisa digunakan oleh anggotanya membuat Facebook digan drungi banyak orang. Konon hingga saat ini sudah lebih dari 20.000 aplikasi dimasukkan ke dalam Facebook yang bisa digunakan para anggotanya. Setidaknya 140 aplikasi baru ditambahkan ke Facebook setiap harinya dan 95% pemilik account Facebook telah menggu nakan minimal satu aplikasi.
Penyertaan banyak aplikasi ini membuat Facebook berbeda dengan website jejaring sosial terdahulu seperti MySpace. Lalu orang berbondong-bondong mengunjungi website nya dan mendaftar jadi anggotanya. Dalam waktu dua minggu setelah diluncurkan, separuh mahasiswa Harvard sudah memiliki account di Facebook. Ternyata tak hanya mahasiswa Harvard yang tertarik, beberapa kampus di sekitar Harvard pun meminta dimasukkan dalam jejaring Facebook. Ini membuat Zuckerberg kewalahan. Ia lalu meminta bantuan dua temannya untuk ikut mengem bangkan Facebook.
Dalam tempo empat bulan Facebook sudah bisa menjaring 30 kampus. Hingga akhir 2004 jumlah pengguna Facebook sudah mencapai satu juta.
Pengguna Facebook terus meningkat. Malah ada sejumlah orang yang tak lagi jadi mahasiswa atau yang masih di sekolah ingin bergabung. Tingginya desakan ini membuat Zuckerberg dan kawan-kawan memutuskan Facebook membuka jaringan untuk para siswa sekolah menengah (di sini SMU) pada Sep tember 2005. Tak lama kemudian mereka juga membuka jejaring para pekerja kantoran. Kesibukan yang luar biasa ini membuat Zuckerberg harus memutuskan keluar dari Harvard. “Apa yang saya inginkan sudah ada di tangan. Saya tidak ingin punya ijazah kemudian bekerja. Menurut saya, pekerjaan hanyalah untuk orang-orang yang lemah,” ujarnya pada Majalah Current.
Zuckerberg dan kawan-kawan kemudian mengembangkan Facebook lebih jauh lagi. Pada September 2006 Facebook membuka pendaftaran untuk jejaring umum dengan syarat memiliki email. Sejak itulah jumlah anggota Facebook melesat.
Saat ini jumlah anggota aktifnya mencapai 70 juta di seluruh dunia. Jejaring yang dihimpunnya mencapai enam juta jaringan (ke lompok pertemanan) meliputi 55.000 jaringan berdasarkan demografi, pekerjaan, sekolah, kolegial, dan sebagainya. Setiap harinya ada 14 juta foto di-upload (dimasukkan ke Facebook). Dan dalam hal jumlah trafik pengakses Facebook menjadi website teraktif ke-6 di dunia dan menjadi website jejaring sosial kedua terbesar versi camScore.
Jual Saham Jadi Kaya, Jumlah anggota Facebook yang jutaan or ang itu menjadi tambang emas yang meng giurkan. Zuckerberg dan kawan-kawan pun menangkap peluang bisnis yang besar. Karena itu ketika jumlah user-nya melebihi satu juta mereka menggandeng Accel Part ners, perusahaan modal ventura, untuk membiayai pengembangannya. Modal yang ditanamkan adalah US$ 12,7 juta. Ini adalah investasi kedua yang masuk ke Facebook setelah sebelumnya (Juni 2004) mendapatkan dan dari pendiri PayPal sebesar US$ 500.000. Pembenahan pertama dengan tambahan modal itu adalah dengan meng ganti domain-nya dari www. thefacebook. corn menjadi www.facebook.com pada Agustus 2005. Setelah itu jangkauan keanggotaannya diperluas menjadi internasional. Hingga Desember 2005 jumlah anggotanya sudah mencapai 5,5 juta.
Meski jumlah user-nya meningkat tajam pada tahun 2005 disebutkan Facebook menga lami kerugian sampai US$ 3,63 juta. Facebook kemudian mendapatkan dana sebesar US$ 25 juta dari Greylock Partners dan Meritech Capi tal Partners. Dana itu digunakan untuk meluncurkan versi mobile-nya.
Pada September 2007 Microsoft melakukan pendekatan dan menawarinya membeli 5% saham senilai sekitar US$ 300 juta hingga US$ 500 juta. Jika nilai itu disetujui maka nilai kapitalisasi Facebook sudah mencapai US$ 6 miliar hingga US$ 10 miliar atau sekitar Rp 54 triliun hingga Rp 90 triliun. Namun Microsoft akhirnya mengumumkan hanya membeli 1,6% saham Facebook dengan nilai US$ 240 juta pada Oktober 2007. Transaksi ini menunjukkan nilai kapitalisasi Facebook ternyata lebih tinggi yaitu sekitar US$ 15 miliar (sekitar US$ 135 triliun).
Setelah itu sejumlah tawaran mengepung Facebook. Li Ka-shing disebut-sebut ikut menginvestasinya sekitar US$ 60 juta pada November 2007. Lalu ada berita yang menyebutkan Viacom, Yahoo, Google, dan sebagainya pun ikut menawar untuk membeli Facebook. Sejauh ini Zackerberg me ngatakan Facebook tak akan dijual.
Melesatnya bisnis Facebook membuat Zackerberg menampuk kekayaan yang luar biasa. Majalah Forbes menyebutkan kekayaan Zackerberg sendiri mencapai US$ 1,5 miliar atau sekitar Rp 13,5 triliun. Jangankan untuk anak seusia Zackerberg, untuk orang dewasa pun harta sebanyak itu tentu jumlah yang luar biasa besar. Maka wajar jika majalah itu menobatkannya sebagai The Youngest `Self-made’ Billionaire on the Planet.
Prestasi yang diraih Zackerberg tak benar -benar mulus. Sejumlah perkara ia dapatkan sehubungan dengan Facebook. Termasuk dari rekannya di Harvard yang menyebutkan rancangan Facebook sebenarnya tiruan dari ConnectU. Namun Zackerberg tetap bergeming bahwa Facebook merupakan hasil karyanya. Meskipun ConnectU kalah dalam persidangan pertama, perusahaan ini mendaftarkan gugatan baru pada Maret 2008.
Kontroversi juga datang dari negara-negara seperti Myanmar, Bhutan, Syria, Arab Saudi, Iran dan sebagainya yang menyebutkan kalau Facebook mempromosikan serangan terhadap otoritas pemerintahannya sehingga akses terhadap Facebook di negara tersebut ditutup.
Di tengah sejumlah kontroversi itu, nama Facebook dan Mark Zackerberg tetap digan drungi banyak orang. Zackerberg sendiri di tengah kepopuleran namanya dan jumlah kekayaan yang dimilikinya, ia tetap sederhana. Ia masih tinggal di apartemen sewaan dan di kamarnya hanya tersedia sebuah meja dan kursi. Kasurnya diletakkan di lantai. Kala datang ke kantornya di Palo Alto, Zackerberg kerap berjalan kaki atau mengendarai sepeda. Tak tampak sebagai miliuner (dalam US$ dol lar, tentunya) atau triliuner (dalam rupiah).